Jumat, 24 April 2009

Mengapa Harus Cemas..... ?


Jakarta, 25 April 2009

Ujian Nasional telah dilewati, Hari-hari yang sangat melelahkan sedikit berkurang, kepenatan sedikit teras hilang, tetapi perjuangan belum selesai. Ujian Praktek harus dihadapi. Sekali Lagi belajar ekstra harus dijalani demi mengejar sebuah masa depan yang belum jelas. Tetapi saat ini yang dikejar secara prioritas adalah sebuah predikat "LULUS".

Ya setelah hari-hari dilalui penuh dengan pengorbanan, tenaga, pikiran, waktu bahkan biaya, bahkan sampai ada yang sakit. Tetap saja rasa cemas menghantui.....Lulus kah aku, Baguskah nilainya ? ah..... jangan-jangan tidak lulus....Sejuta pertanyaan muncul dibenak para pejuang "kelulusan". Bahkan termasuk para pendidiknya. Jangan-jangan tidak 100% lulus para siswanya.

Sebagai orang yang beragama, sebenarnya tidak usahlah kecemasan itu berlebihan, bukan kah hidup ini hanya ada 2 pilihan. Sukses dan gagal, tetapi jika sudah berusaha dengan sungguh-sungguh, berdoa dengan khusu dan tawadhu, maka qoanaah adalah jalan yang terbaik.

Yakinlah bahwa keberhasilan dan kegagalan adalah silih berganti, karena itu harus bersabar. Sabar dalam menerima keberhasilan dan sabar dalam menerima kegagalan. Jadi tidak perlu depresi, tidak perlu sedih berkepanjangan. Yakinlah.....bahwa hidup adalah sebuah Games, terkadang kalah terkadang menang. Hidup yang sesenguhnya adalah Hidup setelah kematian.

Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Yakinkan bahwa semua adalah rencaba manusia, sesungguhnya Allah maha merencanakan. Jika rencana kita sama dengan rencana Allah, bersukur, sebaliknya jika rencana manusia tidak sesuai dengan rencana Allah, maka sesungguhnya rencana Allah adalah lebih baik buat kita. Bersabar....